MEMBINA MASYARAKAT ISLAM DI MAKKAH

MEMBINA MASYARAKAT ISLAM DI MAKKAH

A.  CARA PEMBINAAN

1.   DAKWAH SECARA SIR (Sembunyi-sembunyi)

Dalam membina masyarakat Makkah, mula-mula Nabi Muhammad saw. Melakukan dakwah secara sirri (sembunyi-sembunyi) agar tidak memancing kemarahan masyarakat Makkah. Rasulullah melakukan dakwah dengan cara sopan santun dan lemah lembut.

Yang mula-mula beriman dan mengikuti ajaklan Nabi Muhammad saw. adalah Khadijah (istri nabi), kemudian Ali bin Abi Thalib (keponakan nabi), dan seorang budak yang dipelihara oleh Nabi Muhammad saw. Yaitu Zaid bin Haritsah dan Bilal Rabbah. Setelah itu, Nabi Muhammad saw. Menyeru  seorang sahabat akrabnya yang bernama Abu Bakar As-Shiddiq. Abu Bakar pun segera beriman dan menerima dakwah Nabi Muhammad saw.

Dengan perantara Abu Bakar As-Shiddiq, banyak orang yang memeluk agama islam. Diantara mereka adalah :
Utsman Bin Affan .
 Zubair Bin Awwam
Sa’ad Bin Abi Waqash
Abdurrahman Bin Auf
Thalhah Bin Ubaidillah
Abu Ubaidillah Bin Jarrah
Arqam Bin Abil Arqam
Fathimah Bin Khattab

Mereka digembleng oleh Rasulullah dengan ajaran islam di rumah Arqam bin Abil Arqam secara sembunyi-sembunyi. Mereka semua kemudian terkenal dengan sebutan “Assabiqunal Awwalun” Artinya orang-orang yang pertama kali masuk islam.

2.   DAKWAH SECARA JAHR (Terang-terangan)

Setelah Nabi Muhammad saw. Melakukan dakwah secara Sirri (sembunyi-sembunyi) selama kurang lebih 3 tahun, kemudian Nabi Muhammad saw. Berdakwah secara jahr (terang-terangan).

Keberanian Nabi Muhammad saw. Berdakwah secara jahr ini didorong adanya perintah dari Allah SWT. Perintah tersebut ditandai dengan turunya wahyu Allah yang berbunya :
“ Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (Q.S.Al Hijir :94)

Setelah menerima perintah melalui ayat tersebut Nabi Muhammad saw. Mulai menjalankan dakwahnya secara terbuka kepada seluruh lapisan masyarakat. Nabi Muhammad saw. Menyeru kedapa mereka untuk menyembah kepada Allah.

Seruan itu pertama kali ditunjukan kepada keluarganya sendiri, kemudian kepada penduduk Makkah yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat baik golongan bangsawan, hartawan, hamba sahaya dan kabilah-kabilah arab.

Dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Secara terbuka adalah berupa pertemuan di bukit Shafa. Bukit Shafa adalah sebuah tempat yang terletak di samping Masjidil Haram. Dalam pertemuan itu Nabi Muhammad saw.menjelaskan bahwa beliau diutus oleh Allah untuk mengajak mereka menyembah Allah dan meningglakan penyembahan berhala.

Di antar orang-orang yang dating ada yang percaya dan beriman kepada Nabi Muhammad saw. Tetapi sebagian besar diantara mereka tidak percaya bahkan mereka mendustakan dan mengejeknya, lalu mereka meninggalkannya. Di antara yang mendustakan ajakan Nabi adalah Abu Lahab dan isterinya, abu Jagal dan Umar bin Khattab.


B.   REAKSI KAUM KAFIR

1.    KAUM KAFIR QURAISY MENEMUI ABU THALIB

Dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad saw. Secara terang-terangan ditentang oleh kaum kafir Quraisy. Mereka mengejek dan mengina Nabi Muhammad saw. Mereka mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw. Adalah seorang tukang sihir , gila, dan pendusta bahkan mereka juga mepermainkan Alquran dan manganggap bahwa Alquran hanya dongeng belaka. Meskipun demikian Rasulullah saw. Tetap menyeru mereka untuk menyembah Allah dan meninggalkan berhala, karena berhala-berhala yang mereka sembah itu hanyalah batu yang tidak berdaya.

Melihat semangat Rasulullah saw. Yang tidak kenal menyerah, pera pemuka Quraisy bermusyawarah lalu mereka menemui Abu thalib , paman Rasulullah saw. Mereka meminta agar Abu Thalib mengehentikan dakwah yang dilakukan olehNabi Muhammad saw.

Abu Thalib memanggil Nabi Muhammda dan berkata : “ Wahai Muhammad. Sesungguhnya aku telah ditemui oleh para pemimpin kaum Quraisy. Mereka meminta agar aku mencegah kamu dalam menyiarkan agama islam. Mereka juga meminta agar kamu tidak mencela agama serta nenek moyang mereka, maka jagalah diriku dan dirimu dan janganlah aku dibebani dengan suatu perkara di luar kesanggupan ku”

Mendengar ucapan itu Nabi Muhammad mengira bahwa pamannya tidak bersedia lagi malindunginya. Beliaupun berkata dengan tegas : “ Wahai, pama demi Allah, seandainya mereka meletakan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, dengan maksud agar aku menghentikan pekerjaan ku dalam menyiarkan agama Allah, pasti aku tidak berhenti sehingga Allah memberi aku kemenangan atau binasa dalam perjuangan.

2.    KAUM KAFIR MEMBUJUK NABI MUHAMMAD SAW.

Berbagai upaya yang dilakukan kaum kafir Quraisy untuk menghentikan dakwah Nabi Muhammad saw. Tidak berhasil kbahkan pengikut Nabi semakin banyak maka para pemuka Quraisy pun terus berusaha untuk menghentikan dakwah yang dilakukan  Nabi Muhammad saw.

Pada suatu hari para pemimpin kafir Quraisy datang ke rumah Abu Thalib dengan membawa seorang pemuda tampan bernama Ammarah bin Al’Walid yang usianya sebaya dengan Muhammad saw. Para pemimpin kafir Quraisy berkata kepada Abu Tahlib : “ Hai Abu Thalib, saya ingin menukar pemuda ini dengan Muhammad, peliharalah pemuda ini dan Muhammad kepada saya untuk saya bunuh”

Mendengar ancaman dan tekanan itu, Abnu Thalib menjawab dengan suara lantang : “ Hai orang kasar, silahkan berbuat sesuak hatimu, tetapi aku tidak takut!”  Kemudian Abu Thalib mengundang keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib diminta untuk menjaga dan melindungi Muhammad dari penganiayaan kafir Quraisy.

Setelah usahanya tidak berhasil, para pemimpin kafir Quraisy mengutus Uthbah nbin Rabiah untuk membujuk Muhammad agar mau meninggalkan dakwahnya. Setelah bertemu dengan Muhammad saw. Uthbah berkata : “ Hai Muhammad, bila kamu menginginkan pangkat yang tinggi, saya sanggup mengangkatmu menjadi raja. Dan bila kamu menginginkan seorang wanita cantic, saya sanggup untuk  mencarikannya. Tetapi kamu harus berhenti menjalankan dakwahmu.”

Nabi Muhammad saw. Menjawab tawaran itu dengan membaca surat Al-Kafirun yang isinya menegaskan, bahwa Tuhan yang disembah oleh orang kafir itu berbeda dengan Tuhan yang disembah oleh orang-lorang islam. Karena itu orang Islam tidak boleh menyembah apa yang disembah oleh orang kafir. “: Bagimu (orang kafir) adalah agamamu dan bagiku adalah agamaku (islam).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

BENTUK DAN FUNGSI BAGIAN SURAT

Media Komunikasi

Surat Bing and Bindo UKK