KISAH RAMAYANA
-
KISAH RAMAYANA
Prabu Dasartha
merupakan salah satu pemimpin yang sangat arif dan bijaksana. Prabu Dasaratha mempunyai 3 orang istri yang bernama Dewi kaikayi, Dewi
kosalya, dan Dewi Sumitra. Setelah sekian tahun Prabu Dasaratha menikah, namum mereka
belum dikarunia seorang anak. Semua istri Prabu Dasaratha tidak betah, dan kemudian di buatkan suatu
upacara supaya ke-3 istri dari Prabu
Dasaratha memperoleh keturunan. Setelah upacara itu diadakan, tak lama kemudian
para istri dari Prabu Dasaratha mengandung dan memperoleh keturunan. Dan
melahirkan 4 orang anak. Anak dari dewi kaikayi di beri nama Baratha, anak dari
dewi Kosalya di beri nama Rama, sedangkan Dewi Semitra melahirkan anak kembar yang di beri nama
Saturna dan Laksamana. Setiap sebelum tidur para ibu dari mereka selalu
melantunkan tembang nina bobo sampai mereka tertidur. Beberapa tahun kemudian,
setelah mereka berumur 6 tahun mereka di sekolahkan di pesraman dari Guru
Wisesa. Sebelum mereka ke pesraman mereka mengandakan upacara yang di namakan
upacara “ UPAYANA “. Mereka di bekali
oleh masing-masing sedikit beras. Air mata para ibu berlinang ketika melepas
putra-putranya untuk dididik oleh Guru
Wisesa di Pesraman. Tanpa mengenakan alas kaki mereka berjalan menuju pesraman.
Tujuannya supaya kaki mereka bisa kuat menginjak bumi ini. Mereka di sana di
ajarkan bersikap mandiri, seperti menanam benih pohon dan memeliharanya hingga
tumbuh menjadi besar. Serta memandikan kerbau,menyapu halaman serta ruangan Guru Wisesa.
Tak terasa mereka sudah lama belajar
di pesraman itu. Sudah saatnya juga mereka untuk kembali ke kerajaan untuk
bertemu dengan orang tua mereka. Sebelum mereka kembali ke kerajaan Guru Wisesa
menjelaskan sesuatu yang merupakan salah satu pemelajaran di pesraman tersebut. Dan Guru Wisesa meminta Rama untuk duduk di
sebalah gurunya. Dan memperlihatkan bagaimana keadaan yang kita alami di dalam kehidupan ini. Hal itu hanya Rama yang bisa melakukannya,
karena hanya Rama yang terlihat
bersungguh-sungguh dengan apa yang telah di ajarkan oleh gurunya itu. Kemudian setelah itu mereka akan menemui
kedua orang tuanya. Kedatangan meraka di sambut meriah oleh pengawal,
dayang-dayang,serta prajurit sambil meneriakkan “ hidup Rama-hidup Rama “ teriakan itu di ucapkan berulang-ulang. Rama
serta ke-3 saudaranya bangga dengan sambutan yang di berikan kepada dirinya
itu. Para istri dari Prabu Dasaratha tidak sabar untuk melihat bagaimana
keadaan putra-putranya yang sekian lama meninggalkannya. Para ibu tiba-tiba
meneteskan air mata ketika melihat anak-anak mereka sudah beranjak dewasa.
KESIMPULAN
Dari cerita
tersebut, saya dapat meyimpulkan bahwa di dalam sebuah keluarga, harus saling menjalin hubungan yang harmonis
antara satu sama lain. Seperti halnya,
Prabu Dasaratha, walaupun beliau memiliki 3 orang istri ,tetapi
Prabu Dasaratha dengan istri-istrinya tidak pernah bertengkar dan memiliki perselisihan. Dan yang saya
kagumi lagi, walaupun di antara mereka
memiliki perbedaan pendapat, namun mereka bisa saling mengimbangi
bagaimana jalan keluar dari suatu masalah tersebut. Dan ketika pada saat Prabu
Dasaratha dan ke-3 istrinya itu ditinggal oleh putra-putra mereka, para
dewi merasa sangat kehilangan. Namun
Prabu Dasaratha tetap harus tabah karena kelak anaknya akan menjadi anak yang
berguna bagi keluarga dan dalam kehidupannya.
Komentar
Posting Komentar