Taman Nasional Tanjung Puting
Taman Nasional Tanjung Puting
Dinyatakan Menteri Pertanian, tahun 1982
luas 300.040 hektar
luas 300.040 hektar
Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 587/ Kpts-II/1996 luas 415.040 hektar
Ditetapkan ---
Ditetapkan ---
Letak Kabupaten Kotawaringin,
Provinsi Kalimantan Tengah
Temperatur udara 22° - 33° C
Curah hujan Rata-rata 2.400 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 – 100 meter dpl
Letak geografis 2°33’ - 3°32’ LS, 111°42’ - 112°14’
BTProvinsi Kalimantan Tengah
Temperatur udara 22° - 33° C
Curah hujan Rata-rata 2.400 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 – 100 meter dpl
Taman Nasional Tanjung Puting memiliki beberapa tipe ekosistem yang terdiri dari hutan hujan tropika
dataran rendah, hutan tanah kering, hutan rawa air tawar, hutan mangrove, hutan
pantai, dan hutan sekunder.
Kawasan
ini didominir oleh tumbuhan hutan dataran rendah seperti jelutung (Dyera
costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp.), keruing
(Dipterocarpus sp.), dan rotan.
Jenis
satwa langka endemik dan dilindungi yang terdapat di hutan Taman Nasional
Tanjung Puting antara lain orangutan (Pongo satyrus), bekantan
(Nasalis larvatus), lutung merah (Presbytis rubicunda
rubida), beruang (Helarctos malayanus euryspilus), kancil (Tragulus
javanicus klossi), macan dahan (Neofelis nebulosa), dan kucing hutan
(Prionailurus bengalensis borneoensis).
Orangutan
Kalimantan mempunyai bulu kemerah-merahan gelap dan tidak memiliki ekor.
Sejalan dengan pertumbuhan usianya, jantan dewasa mengembangkan pipinya hingga
membentuk bantalan. Semakin tua, bantalan pipinya semakin besar sehingga
wajahnya terkesan seram.
Taman
Nasional Tanjung Puting ditetapkan UNESCO sebagai Cagar Biosfir pada tahun 1977
dan merupakan Sister Park dengan negara Malaysia.
Beberapa lokasi/obyek
yang menarik untuk dikunjungi:
Tanjung
Harapan. Merupakan stasiun
pertama dalam proses rehabilitasi orangutan. Lokasi ini berada di hutan sekunder
dan hutan rawa yang dilengkapi dengan wisma tamu, pusat informasi dan jalan
trail. Pondok
Tanggui. Orangutan tersebut tetap diamati secara tertutup dan dihindari
kontak dengan manusia. Camp Leakey. Didirikan pada tahun 1971, berada di
hutan primer dan merupakan tempat dari beberapa orangutan yang setengah liar
sampai liar dan dari yang baru dilahirkan sampai usia tiga tahun (raja tua). Natai Lengkuas. Stasiun penelitian
bekantan dan pengamatan satwa lainnya melalui sungai. Sungai Buluh dan Danau Burung.
Pengamatan satwa burung terutama burung migran.
Atraksi budaya di luar taman nasional:
Atraksi budaya di luar taman
nasional yaitu Kompetisi Tradisional Rowing pada bulan Mei di Pangkalan Bun. Musim
kunjungan terbaik: bulan Juni s/d September setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi :
Cara
pencapaian lokasi: Jakarta-Semarang- Pangkalan Bun (plane) atau dengan kapal
laut Semarang-Pangkalan Bun. Dengan kendaraan darat dari Pangkalan Bun ke Kumai
sekitar 20 menit (8 km). Selanjutnya dari Kumai ke Tanjung Harapan menggunakan
klotok selama 1,5-2 jam, atau Kumai - Natai Lengkuas selama 4 - 5 jam.
Menggunakan perahu cepat dari Kumai - Tanjung Harapan selama 0,5 - 1 jam, dari
Kumai - Camp Leakey selama 1,5 - 2 jam, dan dari Kumai ke Natai Lengkuas selama
1,5 - 2 jam
Pangkalan Bun,
Kota Waringin Barat 74181
Kalimantan Tengah
Telp./Fax. : (0532) 23832
Komentar
Posting Komentar