Interaksi Antar Komponen Biotik
Kata
Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas berkah, rahmat dan hidayahnyalah sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
Pada dasarnya, tujuan dibuatnya tugas ini untuk memenuhi
tugas yang telas diberikan kepada kami.
Kami sebagai siswa pelajar sesungguhnya dalam membuat
tugas ini merupakan suatu kewajiban yang harus kami jalankan dan kami kerjakan
sesuai tuntunan guru, dan tentunya tugas kami ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itu kami mohon untuk ibu/bapak guru memberikan
kretik dan saran atas tugas yang kami kerjakan ini, untuk bisa lebih baik di
kedepannya.
Denpasar, 23 September 2013
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................... I
Daftar Isi..................................... II
Interaksi Antar Komponen Biotik
A. Interaksi Antar Organisme...... 1
Interaksi Antar Komponen Biotik
A. Interaksi Antar Organisme...... 1
1.1 Hubungan Predasi.......................... 2
1.2 Hubungan Simbiosis....................... 2
1.3 Hubungan Netralisme.................. 7
B. Interaksi Antar Populasi.......... 8
1.4 Hubungan Kompetisi............................... 8
1.5 Hubungan Alelopati/Antibiosis............... 9
D. Interaksi Antar komunitas....... 9
Interaksi Antar Komponen Biotik
Interaksi antar
komponen biotik yang terjadi dalam ekosistem
Didalam ekosistem setiap komponen
biotik memiliki peran masing-masing dan saling berinteraksi satu sama lain. Pola
interaksi tidak hanya berupa hubungan memakan dan dimakan seperti halnya
produsen dan konsumen, tetapi juga terjadi interaksi lain. Dalm hal ini
hubungan memakan dan dimakan di antara konsumen primer dan konsumen sekunder
dikenal sebagai hubungan predasi. Sementara itu, pola
interaksi lan yang bukan merupakan hubungan memakan dan dimakan, antara lain simbiosis
dan kompetisi.
Tetapi dalam kegiatan makan memakan ada juga interaksi antar makhluk hidup yang
tidak saling menggangu yaitu netralisme Jenis-jenis interaksi
yang terjadi antar komponen biotik sebagai berikut
A.
Interaksi Antar Organisme
Semua
makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu
akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik
individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain.
Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
Interaksi
antar individu yang bersifat negatif (ada pihak yang dirugikan) akan
memunculkan individu yang bersifat adaptif, artinya individu yang mampu
bertahan karena adanya interaksi dengan individu yang lain. Interaksi antar
individu dalam suatu populasi dapat bersifat positif (saling berkerjasama atau
simbiosis) sebagai contoh interaksi antar individu dalam populasi : semut
(interaksi dalam hubungan sosial atau gotong royong) untuk menyelesaikan tugas
atau pekerjaannya, dalam populasi semut, beberapa semut bergotong royong
menyeret bangkai serangga ke dalam lubang. Dalam interaksi antar individu dalam
populasi perlu diperhatikan :
- Jumlah atau batas individu yang layak dalam populasi sehingga populasi tersebut mampu untuk mempertahankan jenisnya.
- Kepadatan populasi yang dapat mempengaruhi berubahnya tingkah laku individu dalam populasi, dan
- Faktor lain yang dapat mempengaruhi interaksi individu dalam populasi antara lain : natalitas, mortalitas dan ketahanan hidup populasi (adaptif)
1. Hubungan Predasi
(Predatorisme)
Predasi
adalah hubungan antara pemangsa dan mangsanya. Pemangsa dikenal dengan
predator, dan yang dimangsa disebut prey. Hubungan ini sangat erat karena tanpa
mangsa, predator tidak dapat hidup. Sebaliknya, predator Predator (Latin, praeda
= mangsa) juga berfungsi pengontrol
populasi mangsa agar tidak terjadi
ledakan populasi.
Dalam
rantai makanan, predator menempati posisi sebagai konsumen sekunder. Pemangsa
ini untuk memenuhi kebutuhan makanan demi kelangsungan hidupnya. Jika yang
dimangsa adalah produsen, maka bentuk interaksi itu disebut herbivori,
sedangkan hewan yang memakan produser disebut herbivor.
Contohnya :
1. Singa
memangsa zebra.
2. Hubungan
singa dengan kijang dan rusa
3. Burung
hantu dengan tikus.
4. Antibiosis
dan alelopati
Gambar predasi
2.
Hubungan Simbiosis
Simbiosis
berasal dari bahasa Yunani, syn yang berarti “bersama” dan bios
yang berarti “hidup”. Dengan demikian simbiosis diartikan sebagai hubungan
yang sangat erat antara dua jenis organisme yang hidup saling berdampingan.
Simbiosis terdiri dari
a.
Simbiosis Mutualisme
Mutualisme
merupakan bentuk hubungan (interaksi) yang saling menguntungkan banyak terjadi
di alam ini. Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan antara makhluk hidup yang
satu dengan makhluk hidup lainnya yang saling meguntungkan bagi dua belah
pihak. Beberapa contoh bentuk simbiosi Mutualisme sebagai berikut.
ü Badak/Kerbau/Sapi dengan Burung Jalak
Tubuh
Badak/Kerbau/Sapi akan terbebas dari kutu yang menempel ditubuhnya, karena
dimakan oleh Burung Jalak. Sehingga Burung Jalak mendapatkan makanan berupa
kutu yang menempel pada tubuh Badak/Kerbau/Sapi.
ü Ikan
Badut dengan Anemon Laut
Ikan badut
mendapatkan tempat perlindungan atau persembunyian dari kejaran predator dan
anemon memperoleh sisa-sisa makanan ikan.
ü Lebah
atau Kupu-Kupu dengan Bunga
Lebah dan
Kupu-kupu memperolah makanan dari madu yang dihisap dari bunga dan pada saat
penghisapan madu, mereka akan membantu proses penyerbukan bunga.
ü Ikan
Karnivora dengan Udang Pemakan Parasit
Pada ikan karnivora
biasanya terdapat sisa-sisa makanan yang mudah ditempeli parasit. Oleh karena
itu, dengan adanya udang pemakan parasit, akan memakan parasit-parasit yagn ada
dimulut ikan karnivora sehingga parasit itu dapat berkurang
ü Jamur
dengan Ganggang
Bentuk simbiosis
ini akan menghasilkan tumbuhan liken (lumut kertak)
ü Myrmecodia
Echinata dengan Semut
Myrmecodia
(tumbuhan semut) menghasilkan madu (nektar) yang akan sikonsumsi semut,
sedangkan epifit itu sendiri akan memperoleh mineral/ hara dari hasil pencernaan
semut dan limbah lainnya.
ü
Tanaman kacang-kacangan (leguminosae) dan
bakteri Rhizobium
Gambar Simbiosis Mutualisme
b.
Simbiosis Parasitisme
Parasitisme
adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup,dimana makhluk hidup yang satu
mendapatkan kerugian,sedangkan yang lain mendapat keuntungan.
Keuntungan yang diperoleh berupa makanan dan perlindungan sedangkan makhluk
hidup yang ditumpanginya (hospes/inang) merasa rugi karena sari makanannya
diambil,bahkan mungkin dibunuh oleh parasit itu. Beberapa contoh bentuk
simbiosi Parasitisme sebagai berikut.
ü Benalu
dengan Pohon Mangga (Tumbuhan Inang)
Benalu
yang menumpang pada tumbuhan inang. Organisme yang mendapat keuntungan disebut
parasit, sedangkan organisme yang dirugikan disebut inang. Organisme parasit
dapat hidup pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
ü Tali
Putri dengan Tanaman Beluntas
Tali putri tidak
dapat membuat makanannya sendiri sehingga dia menyerap sari makanan yang dibuat
oleh tanaman beluntas. Lama kelamaan tanaman beluntas akan mati karena makanannya
selalu diambil terus.
ü Cacing
Pita dengan Tubuh Manusia
Cacing Pita
melekat pada dinding usus manusia dan sekaligus menyerap sari makanan yangg
ada, untuk melangsungkan kehidupannya. Sehingga tubuh manausia akan semaki
kurus dan tak memiliki tenaga.
ü Nyamuk
dengan Kulit Manusia
ü Taenia
Saginata Dalam Tubuh Sapi
ü Rafflessia
Dengan Tumbuhan Inangnya
Gamabar Simbiosis Parasitisme
c.
Simbiosis
Komensalisme
Komensalisme adalah hubungan
antarorganisme dimana salah satu pihak untung dan yang lain tidak dirugikan.
Pada hubungan ini kedua pihak saling bekerjasama. Beberapa contoh bentuk simbiosi Komensalisme sebagai
berikut.
ü
Ikan
Remora dengan Ikan Hiu
Remora mendapat makanan sisa-sisa dari ikan hiu.
Selain itu, mereka akan terlindungi dari predator yang akan memangsanya. Ikan
hiu tidak merasa tergangu dengan kehadiran remora.
ü
Anggrek
/ Tumbuhan Paku dan pohon yang ditumpanginya
Anggrek / Tumbuhan Paku hanya menggunakan batang
pohon yang ditempelinya sebagai tempat hidup. Edangkan tumbuhan yang ditempeli
tidak dirugikan, karen tidak mengambil sari makanan tumbuhan inangnya.
ü
Tumbuhan
dengan Serangga / Laba-Laba
Serangga / Laba-Laba memanfaatkan tubuhan sebagai
tempat berlindung dari musuhnya, angin, ataupun hujan.
ü
Jamur
Saprofit
Jamur Saprofit hidup pada bahan organik yang telah
mati / membusuk.
ü
Karang
yang menempel pada tubuh ikan paus
ü
Tanduk
rusa dengan pohon lain
Gambar Simbiosis
Komensalisme
d.
Simbiosis Amensalisme
dan Antagonisme
Amensalisme
adalah interaksi antara berbagai jenis makhluk hidup dengan salah satu
dirugikan sedangkan yang lainnya tidak mengalami perubahan apa-apa.
Sebagai contoh rumput jepang yang ditanam dibawah naungan pohon mangga
yang rindang,akan mati layu karena tidak terkena sinar matahari. Sedangkan
pohon mangga tidak dirugikan, juga tidak mendapatkan keuntungan.
Antagonisme
merupakan bentuk hubungan antara 2 jenis mahluk hidup, dimana mahluk yang satu
merugikan mahluk hidup yang lainnya.
B. Hubungan Netralisme
Netralisme
adalah hubungan antar makhluk hidup yang berbeda jenis yang dimana tidak saling mengganggu antar organisme dalam
habitat yang sama, bersifat tidak
menguntungkan dan tidak saling merugikan kedua belah pihak.
Contohnya
:
ü Hubungan
antara capung dan sapi,
ü Hubungan
antara kucing dan ayam dikebun,
Manfaat Simbiosis Bagi Manusia
Bentuk simbiosis
antarorganisme sangat berguna bagi manusia, karena dapat meningkatkan kualitas
hidup. Salah satu contohnya untuk meningkatkan produksi pangan.
Sejak kurang
lebih 2.000 tahun yang lalu, bentuk simbiosis pada tumbuhan polong-polongan,
misalnya tanaman kacang kedelai, telah dimanfaatkan untuk mengembalikan
kesuburan tanah pertanian. Lahan pertanian dapat berkurang kesuburannya apabila
ditanami jenis tanaman yang membutuhkan unsur hara uang sama dalam waktu lama.
Misalnya, suatu lahan yang secara terus-menerus ditanami tanaman cabai akan
berkurang kesuburannya karean haranya terus diambil oleh tanaman itu. Tumbuhan
berpolong yang bersimbiosis secara mutualisme dengan bakteri
Rhizobium akan membentuk bintil akar. Didalam bintil akar
tersebut, bakteri akan memperoleh bahan organik yang dibutuhkannya dan akan
membantu tumbuhan dalam mengikat unsur nitrogen (N2) bebas.
Biasanya, selain tumbuhan yang bersimbiosis dengan bakteri, unsur N2 diperoleh
dalam bentuk tidak bebas, misalnya dalam bentuk senyawa nitrat (NO3)
atau senyawa amonia (NH3). Unsur N2 dibutuhkan tumbuhan
untuk melakukan metabolisme (sintesis bahan makanan). Dengan banyaknya unsur N2
yang terikat oleh bintil akar, tanah disekitarnya menjadi subur kembali.
Bentuk simbiosis
mutualisme yang bermafaat lainnya adalah mikoriza. Mikoriza merupakan
gabungan antara sel akar dan cendawan (jamur). Cendawan memperoleh hara organik
dari tumbuhan, tetapi ia akan memperbaiki kemampuan akar dalam menyerap air dan
mineral. Mikoriza tersebut sangat membantu pohon-pohon yang hidup di daerah
tandus. Tanaman heterotrof pipa indian mempunyai daun yang tidak berwarna.
Tumbuhan ini memperoleh makanan dari mikoriza yang juga terkait pada akar
tumbuhan autotrofik, seperti pinus dan cemara.
B.
Interaksi Antar Populasi
Hubungan antara populasi yang satu dan populasi yang
lain ini dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung (saling
mempengaruhi). Interaksi seperti ini membentuk suatu komunitas. Interaksi antar
populasi ini dapat bersifat menguntungkan, merugikan, netral dan sebagainya.
1.
Hubungan Kompetisi
Kompetisi
dapat diartikan sebagai persaingan di antara makhluk hidup yang berada dalam suatu
ekosistem karean adanya persamaan kebutuhan hidup. Kompetisi
(persaingan) dapat terjadi diantara mahluk hidup yang dapat menimbulkan seleksi
alam dalam evolusi. Antara organisme yang satu dengan yang lain terjadi
persaingan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya, seperti makanan, cahaya
matahari, tempat berlindung dan sebagainya. Dalam persaingan itu muncul
berbagai cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik penyesuaian
struktur maupun tingkah laku agar dapat melangsungkan kehidupannya. Persaingan
tersebut dapat dibedakan menjadi dua.
·
Kompetisi intra spesifik,
yaitu persaingan antar individu satu spesies. Contoh : persaingan antara
populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput.
·
Kompetisi antar spesifik,
yaitu persaingan antara individu yang berbeda spesiesnya. Contoh :
persaingan antara rumput teki, rumput gajah, dan ilalang dalam memperebutkan
lahan.
Persaingan akan semakin
hebat apabila organismekorganisme yang bersaing tersebut mempunyai kebutuhan
yang hampir sama.Apabila antara dua spesies yang berkompetisi terjadi
persaingan yang semakin kuat, maka salah satu diantaranya akan kalah. Jadi, dua
spesies yang berbeda tidak dapat menduduki nichia/nisia/niche/relung ekologi
yang sama.
2.
Hubungan Alelopati / Antibiosis
Antibiosis
adalah hubungan antara dua makhluk hidup yang berbeda spesies, dimana salah
satunya dapat menghambat pertumbuhan dan kehidupan yang lainnya.
Hubungan
antara makhluk hidup disebut sebagai hubungan antibiosis jika salah satu
organisme mengeluarkan sekret kimiawi yang mampu merusak bahkan membunuh
makhluk hidup yang lainnya. Interaksi ini dapat menyebabkan salah satu
organisme lebih unggul dalam persaingan untuk mendapatkan kebutuhan makanan
atau organisme yang satu mengeluarkan zat yang dapat mematikan organisme yang
lainnya. Sebagai contohnya yaitu :
ü Jamur
Penicillium Notatum & jamur Penicillium Chrysogenum
Jamur
penicillium notatum dan jamur penicillium chrysogenum dapat menghambat
pertumbuhan dan kehidupan atau jamur patogen, karena kedua jamur tersebut dapat
mengalirkan zat antibiotik yang di sebut penisilium.
ü Pohon
Walnut (Juglans)
Pohon
ini jarang ditumbuhi tumbuhan lain, karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang
bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai
anabiosa.
C.
Interaksi Antar Komunitas
Komunitas
adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas
sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung,
ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah
terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan
peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
Interaksi
antar komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi
juga aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati,
misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda
misalnya laut dan darat.
Komentar
Posting Komentar